Wednesday, April 7, 2010

Hard News Babe

Semula, Baekuni alias Babe bukanlah siapa-siapa. Dia tak lebih hanyalah seorang manusia yang mencari penghidupan di Ibukota Jakarta. Kemudian namanya sohor di awal 2010. Warga Magelang, Jawa Tengah, ini menggetarkan publik setelah berurusan dengan polisi karena mengakui menyodomi dan membunuh tujuh anak jalanan.

Polisi masih terus mendalami kasus ini karena mereka yakin masih ada korban yang belum diakui oleh Babe. Dugaan polisi ini beralasan karena sebelumnya Babe hanya mengaku menyodomi dan memutilasi Ardiansyah, 10 tahun, pada awal 2010.

Tapi dalam pemeriksaan berikutnya Babe sudah mengaku membunuh total 14 anak.
Babe mengaku, selalu membunuh korban sebelum disodomi. Bahkan salah satu korban di Bayan, Kutoarjo, Jawa Tengah, dihabisi dengan cara dipotong kepalanya. Kepala anak tersebut dibawa ke Jakarta dan dibuang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Tiga anak lainnya, masing-masing dari Magelang, Jawa Tengah; Kuningan, Jawa Barat; dan Jakarta, dibunuh dengan jerat di leher. Setelah korban tewas, Babe menyodomi ketiganya.
Kabar korban pembunuhan Babe menjadi 14 anak juga disampaikan oleh Kepala Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Komisaris Besar Nico Afinta. Namun ia belum bersedia mengungkap identitas korban lainnya.
Boleh jadi, jumlah korban yang diketahui akan terus bertambah. Seperti dilansir situs Humas Polda Metro Jaya, Nico memperkirakan jumlah korban Babe masih mungkin bertambah. Sebab, polisi menduga Babe sangat sulit menahan hasrat seksual yang kerap diiringi aksi membunuh itu.
Perbuatan Babe terungkap setelah polisi menyelidiki kasus mutilasi yang terjadi pada Ardiansyah, 9 tahun. Polisi menangkap Babe di rumahnya di Pulogadung, 9 Januari lalu
Peran pemerintah memang sangat ditunggu untuk memecahkan masalah ini, sesuai amanat undang-undang dasar.

Menurut Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, pemerintah saat ini sedang menggulirkan program Kota Ramah Anak, yang untuk tahap awal coba dilakukan di lima kota.

Demo 100hari SBY
Demonstrasi besar-besaran telah dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2010 oleh berbagai lapisan elemen masyarakat, mahasiswa dan kelompok tertentu. Demo ini dilakukan untuk mengkritisi hasil 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.
Polda Metro Jaya menyiagakan 10.000 personel untuk mengamankan aksi demonstrasi besar menyambut 100 hari pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono pada 28 Januari 2010 di Jakarta. Namun, pengerahan jumlah personel itu melihat kondisi di lapangan.
Unjuk rasa yang dilakukan berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat tersebut secara umum berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menilai, warga Jakarta yang turun ke jalan menyampaikan aspirasinya sudah bertindak dewasa. Artinya, imbauan untuk tidak mengganggu ketertiban umum telah dilakukan para demonstran.
Aksi demo besar-besaran yang berlangsung di lima titik aksi di Jakarta Pusat, Kamis (28/1) menyisakan sampah yang berserakan. Suku Dinas (Sudin) Kebersihan Jakarta Pusat berhasil mengangkut 10 ton atau sedikitnya 44 meter kubik tumpukan sampah. Kelima titik tersebut adalah, gedung DPR/MPR, Bundaran HI, Jalan Diponegoro, Kawasan Istana Presiden serta Istana Wakil Presiden.
sebanyak 250 petugas kebersihan dikerahkan di lima titik pusat aksi demo. Sebanyak 14 kendaraan operasional yang terdiri dari 9 kendaraan kijang dan 5 truk sampah disebar di lima titik tersebut
Sementara itu, untuk pengamanan di Istana Presiden dan Wakil Presiden yang sangat ketat pada Kamis kemarin pun sudah mulai dikendurkan. Kawat blokade yang dipasang di depan Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, sudah tidak ada lagi. Arus lalu lintas yang melalui jalan tersebut juga sudah bisa digunakan kembali.
Lain halnya dengan pengamanan di Istana Kepresidenan. Meski tidak lagi dijaga ketat oleh para personel Polisi, kawat blokade masih terpasang di sepanjang jalan tepat di depan Istana. Sedangkan arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Utara menuju Harmoni dan Jalan Veteran menuju Jalan Medan Merdeka Barat yang kemarin sempat ditutup, kini sudah kembali dibuka.

No comments:

Post a Comment